Jakarta – General Manager Plant PT. Harmoni Panca Utama (HPU) sekaligus Ketua PERTAABI, Rochman Alamsjah, dalam wawancara bersama Equipment Indonesia Magazine, membahas keterkaitan dan sinergi antara PT. HPU dan PERTAABI dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait industri alat berat dan transisi energi hijau.
Menurut Bpk. Rochman, PERTAABI berperan aktif memberikan masukan strategis kepada pemerintah sebelum kebijakan industri alat berat ditetapkan. Salah satunya terkait program konversi energi melalui penghentian penggunaan solar murni (B0) dan penerapan bahan bakar campuran berbasis sawit seperti Biosolar B35 dan B40.
“Dampak utama kebijakan ini langsung terasa pada permesinan alat berat. Karena itu, PERTAABI memberikan rekomendasi teknis agar transisi energi tidak merugikan sektor pertambangan yang sangat bergantung pada performa alat berat,” jelasnya.
Ia menambahkan, peluang Indonesia untuk menciptakan alat berat berbasis listrik sangat terbuka lebar. Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia, Indonesia berpotensi menjadi produsen alat berat mandiri di masa depan.
Namun, Beliau menekankan pentingnya tahapan yang realistis dalam menuju target nol emisi karbon. Infrastruktur seperti stasiun pengisian daya dan pasokan listrik di daerah tambang perlu dipersiapkan lebih dahulu. Untuk wilayah perkotaan, penerapan kendaraan listrik dapat dimulai lebih cepat, sedangkan daerah tambang bisa mengadopsi teknologi hybrid secara bertahap.
“Semangat menuju zero carbon emission sangat baik, tetapi harus dilakukan dengan langkah-langkah yang matang agar tidak mematikan industri,” tegasnya.
Selain itu, beliau juga mendorong pemerintah memberikan insentif fiskal dan relaksasi pajak bagi alat berat berbasis listrik, serta memperhatikan dampak penggunaan biodiesel terhadap kinerja mesin.